Menjaga kesehatan gigi dan gusi sebenarnya bukan hal yang rumit, tapi sering kali kita meremehkannya. Padahal, menurut para pakar kesehatan, kondisi gigi dan gusi yang buruk bisa memicu masalah kesehatan lain seperti sakit kepala, bau mulut, infeksi, bahkan penyakit jantung. Karena itu, merawat mulut bukan cuma urusan estetika, tapi bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Di artikel ini, saya akan membagikan 5 tips paling efektif menurut pakar kesehatan untuk menjaga gigi dan gusi tetap kuat, bersih, dan sehat. Bahasa yang digunakan santai dan mudah diikuti, namun tetap memberikan informasi yang bernilai dan relevan untuk kebutuhan sehari-hari.
1. Sikat Gigi Dua Kali Sehari dengan Teknik yang Benar
Kenapa Teknik Menyikat Itu Penting?
Banyak orang merasa yang penting adalah menyikat gigi, tapi pakar kesehatan justru menekankan bahwa teknik menyikat jauh lebih berpengaruh daripada frekuensinya. Jika tekniknya salah, kotoran tetap menempel di sela gigi dan plak bisa menumpuk menjadi karang gigi.
Teknik yang dianjurkan adalah metode Bass atau Modified Bass, yaitu menyikat dengan sudut 45 derajat ke arah gusi, lalu gerakkan secara lembut dan memutar. Cara ini membantu membersihkan garis gusi, area yang paling sering menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Gunakan Sikat Gigi yang Tepat
Pakar lebih menyarankan sikat gigi berbulu lembut karena tidak melukai gusi. Kalau kamu pakai sikat yang bulunya keras, gusi bisa mudah berdarah dan malah menurun (receding gums).
Durasi Menyikat
Idealnya, menyikat gigi dilakukan selama 2 menit, dua kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
2. Jangan Lupa Menggunakan Benang Gigi Setiap Hari
Mengapa Flossing Itu Wajib?
Banyak orang menganggap flossing itu opsional, padahal menurut pakar kesehatan mulut, menyikat gigi hanya mampu membersihkan sekitar 60% permukaan gigi, sedangkan flossing membersihkan sela-sela yang tidak terjangkau sikat.
Flossing membantu mengangkat plak, sisa makanan, dan mencegah terbentuknya karang gigi. Kalau karang sudah terbentuk, kamu tidak bisa menghilangkannya sendiri dan harus ke dokter gigi.
Teknik Flossing yang Benar
-
Gunakan benang sepanjang 30–40 cm.
-
Selipkan perlahan di antara gigi.
-
Gerakkan membentuk huruf C mengikuti kontur gigi.
-
Jangan menarik terlalu keras agar tidak melukai gusi.
Flossing cukup dilakukan sekali sehari, paling baik sebelum tidur.
3. Gunakan Obat Kumur Antibakteri
Fungsi Obat Kumur Menurut Pakar
Obat kumur bukan cuma memberi sensasi segar di mulut, tapi juga membantu membunuh bakteri penyebab bau mulut, plak, dan radang gusi. Pakar kesehatan merekomendasikan obat kumur yang mengandung chlorhexidine, cetylpyridinium chloride, atau essential oils.
Manfaat yang Bisa Kamu Rasakan
-
Mengurangi bakteri penyebab bau mulut
-
Mengurangi risiko radang gusi (gingivitis)
-
Membantu menjaga kebersihan mulut untuk yang memakai behel
-
Mengurangi sisa plak yang tidak terjangkau sikat atau floss
Gunakan obat kumur 1–2 kali sehari setelah menyikat gigi. Namun, jangan gunakan chlorhexidine jangka panjang tanpa saran dokter karena bisa menyebabkan pewarnaan pada gigi.
4. Batasi Konsumsi Gula dan Asupan Asam
Gula: Musuh Utama Gigi
Pakar gigi sepakat bahwa makanan dan minuman manis adalah penyebab utama gigi berlubang. Bakteri mulut mengolah gula menjadi asam yang dapat mengikis lapisan enamel.
Minuman bersoda, permen, kue-kue manis, dan minuman kemasan adalah contoh makanan tinggi gula yang sering kita konsumsi tanpa sadar.
Makanan Asam Juga Berbahaya
Selain gula, makanan dan minuman yang asam seperti jeruk, lemon, cuka, dan minuman berkarbonasi juga dapat merusak enamel.
Tips Dari Pakar
-
Setelah minum minuman manis atau asam, kumur dengan air putih untuk menetralisir pH.
-
Jangan langsung menyikat gigi setelah minum yang asam karena enamel sedang melemah. Tunggu minimal 30 menit.
-
Kurangi kebiasaan “ngemil manis” karena paparan gula secara terus-menerus membuat gigi semakin rentan.
5. Periksa Gigi Secara Rutin Setiap 6 Bulan
Kenapa Pemeriksaan Rutin Sangat Penting
Meski sudah rajin menyikat gigi, tetap saja ada area yang sulit dijangkau. Pakar kesehatan menyarankan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk memastikan tidak ada masalah tersembunyi.
Dengan pemeriksaan rutin, kamu bisa:
-
Mencegah karang gigi menumpuk
-
Mendeteksi lubang gigi sejak dini
-
Menghindari infeksi gusi yang bisa memburuk
-
Mendapatkan pembersihan profesional (scaling)
Tidak Harus Menunggu Sakit
Banyak orang datang ke dokter gigi ketika sudah sakit parah. Padahal, jika rutin kontrol, biaya dan perawatannya bisa jauh lebih ringan. Bahkan beberapa masalah bisa dicegah sebelum terjadi.
Merawat gigi dan gusi itu tidak harus ribet. Dengan menerapkan lima tips dari pakar kesehatan di atas dalam rutinitas harian, kamu bisa menjaga kesehatan mulut dalam jangka panjang. Selain bikin senyum lebih percaya diri, kebersihan gigi dan gusi juga membuat kamu terhindar dari banyak masalah kesehatan yang sering dianggap sepele.